Operasi Berhasil saat
Shalat
(Kisah Ali bin Abi Thalib Ra.)
Suatu
ketika, sebuah peperangan berhasil dimenangkan oleh kaum muslimin. Tetapi,
kemenangan tersebut mengorbankan nyawa (syahid) yang tidak sedikit dan sebagian
lagi terluka parah, termasuk Ali bin Abi Thalib Ra. Ia terluka pada betisnya,
tertancap sebuah anak panah. Seorang sahabat dengan dibantu yang lainnya
berusaha menarik anak panah itu, namun setelah berulang kali dicoba, usaha
mereka tetap gagal.
Ali
terlihat menahan sakit yang luar biasa. Bahkan, ia sempat jatuh pingsan.
Tampaknya ujung anak panah tersebut menancap cukup dalam. Melihat hal itu,
semuanya kebingungan, dan tidak tahu yang harus dilakukan agar anak panah itu
bisa dicabut. Jika dibiarkan, hal itu akan menimbulkan penyakit yang berbahaya
dan bisa berakibat kematian. Lalu, apakah harus memotong kaki Ali supaya
selamat?
Pada
kondisi kritis inilah, Ali mengambil inisiatif dengan mengerjakan shalat sunnah
dua rakaat. Ketika sedang shalat itulah, para sahabat diminta untuk mencabut
anak panah yang menancap di betisnya. Awalnya, sebagian sahabat kurang
menyetujuinya. Menurut mereka, hal itu tidak mungkin bisa berhasil, dalam
keadaan normal saja, anak panah itu tidak dapat dicabut. Tapi, Ali tetap pada
pendiriannya, karena menurutnya shalat adalah kunci utama terkabulnya segala
permohonan, termasuk mendapat kemudahan mencabut anak panah pada betisnya.
Sesudah
mengerjakan shalat, Ali bertanya kepada para sahabat, “Mengapa sewaktu shalat
tadi anak panahnya tidak dicabut?”
Para
sahabat tidak mengucapkan apa-apa, Salah seorang sahabat hanya menunjukan anak
panah yang masih berlumuran darah. Ali pun melihat betisnya, anak panah itu
sudah tidal ada. Lukanya pun telah dibalut. Berarti, sewaktu Ali shalat, para
sahabat telah mencabut anak panah di betisnya, dan ia tidak merasakan sakit
sedikit pun. Subhanallah!
Post a Comment