Pencurian yang Mendatangkan Barakah
(
Kisah Seorang Santri Lugu )
Pada
zaman dahulu, di sebuah pesantren ada seorang santri yang di kenal rajin
mengaji dan shalat berjamaah, ia dikenal dengan kualitas ketakwaannya, namun
juga dengan keluguannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ia baru dapat
menyelesaikan pendidikan dengan baik.
Pada
waktu acara perpisahan, sang Kiai memberikan nasihat kepada semua santri,
“Kalian semua tidak boleh menjadi beban orang lain dalam urusan apa pun.
Ingatlah, sesungguhnya sesungguhnya orang alim yang menengadahkan tangannya
kepada orang – orang berharta; tak ada sebiji kebaikan pada dirinya. Pulanglah
kalian ke rumah masing – masing semua. Bekerjalah dengan pekerjaan ayah kalian
masing – masing. Jangan sampai lupa, sertakanlah selalu ketakwaan kepada Allah
Swt. dalam menjalankan pekerjaan tersebut.”
Sesampai di rumah, pemuda lugu tadi
bertanya kepada ibunya, “Ibu, apakah pekerjaan yang dulu dikerjakan ayahku?”
Sambil bergetar ibunya menjawab,
“Ayahmu sudah meninggal, Apa urusanmu dengan pekerjaan ayahmu?”
Si pemuda itu terus memaksa agar
diberi tahu, tetapi sang ibu terus mengelak. Namun, akhirnya sang ibu terpaksa
angkat bicara juga dengan nada jengkel ia berkata, “Ayahmu itu dulu seorang
pencuri. Untuk apa kau bertanya seperti itu?”
Terusannya gimna